Rabu, 30 Mei 2012

KISAH CINTA NARUTO HINATA

PENYESALAN S'LALU DATANG BELAKANGAN

Disuatu hari seorang anak sedang asyik bermain dengan teman-temannya di sebuah taman bermain.
Rock lee "Yooo... semangat, ayo kita bermain"
Naruto "Aaaah... bosan tiap hari main seperti ini terus, aku pengen mencoba sesuatu yang baru"
Kiba "hey hey kenapa kau ini, tidak biasanya kau lemah seperti ini, biasanya kau s'lalu bersemangat"
Rock lee "iya kenapa kau lemah seperti ini naruto??"
Naruto "aku bosan, setiap hari ini ini saja yang kita mainkan. apakah tidak ada permainan yang lain yang begitu menantang"
Hatake kakashi "yosh... kau ingin sesuatu yang beda, ayo kita cari sesuatu yang beda itu yang menurutmu menantang"
Naruto "oke, ngomong-ngomong apa itu sensei???"
Hatake kakashi "kau lihat kan di sana ada gadis yang cantik dan manis, siapa yang bisa mendapatkannya akan dapat kupon ichiraku satu minggu" sambil menunjuk gadis cantik nan anggun berjilbab hingga membuat keanggunannya makin terlihat
Kiba dan Rock lee "yosh siapa takut"
Sai hanya tersenyum dengan senyum buatannya
Rock lee "kupon ichiraku satu minggu kurang sensei aku g minat, aku minat kalau kupon ichiraku gratis satu bulan"
Kiba "iya sensei, gimana??"
Hatae kakashi "okelah kalau begitu dan kau Naruto, apa kau setuju dengan tantangan ini???"
Naruto yang dari tadi memperhatikan gadis cantik itu tidak terlalu mendengar apa yang dibicarakan teman-temannya ia hanya menjawab "iya deh aku setuju"
Hatake kakashi "yosh... kita mulai dari sekarang oke!!!"
Kiba dan rock lee menjawab dengan serempak "oke"
Sai "oke" dengan nada yang lemah
Naruto masih memperhatikan gadis cantik itu, ia tak tahu apa yang di bicarakan teman-temannya barusan.
Sang gadis cantik yang sadar akan dirinya diperhatikan oleh banyak orang ia merasa malu dan menjauhi area taman, ia berjalan dengan kakinya yang lentik nan mungil. Saat berjalan ia terjatuh tepat di depan Naruto, Naruto yang sadar akan hal itu ia langsung menolong si gadis cantik itu.
Hinata "terima kasih"
Naruto "iya sama-sama, apa kau tidak apa-apa??"
Hinata "tidak.... tidak apa-apa kok"
Naruto melihat kaki gadis itu berdarah mengajak si gadis itu ke apotek terdekat dan mengantarnya pulang.
Naruto "kakimu berdarah, ayo ke apotek terdekat dan ku antar kau pulang"
Hinata "tidak terima kasih"
Kakashi, Rock lee, Kiba, dan Sai yang melihat itu langsung bersorak "Wah Naruto hebatnya cepat bangets dekat dengan gadis itu"
Hinata yang mendengar teriakan teman-teman Naruto menjadi sangat malu, ia beranjak berdiri dan berlari menjauhi Naruto yang termenung melihat kecantikan dan kemungilan gadis itu, tak sadar sapu tangan gadis itu terjatuh di samping Naruto. Naruto yang menemukan sapu tangan itu mengambilnya dan hendak  mengembalikannya tapi gadis itu sudah tidak terlihat lagi oleh mata Naruto.
Kiba dan kawan-kawan mendekati Naruto yang masih termenung dengan memegangi sapu tangan itu.
Kiba "Siapa nama gadis itu Naruto??"
Rock lee "wah sepertinya Naruto nie yang bisa dapetin itu gadis"
Naruto "aku tidak tahu namanya"
Kiba "kenapa bisa tidak tahu, bukankah kau barusan bersamanya?"
Naruto "iya karena aku tidak menanyakan namanya"
Kiba "wah parah kau naruto, kau telah menghilangkan kesempatan emasmu"
Kakashi "sudah-sudah besok kita lanjud lagi, oke"
mereka pun pulang kerumah masing-masing.
Esok harinya mereka bermain kembali ketaman, Naruto memandangi seluruh taman seolah mencari sesuatu.
Kiba "kau sedang mencari apa Naruto?"
Naruto "Tidak... aku tidak mencari apa-apa"
rock lee "pasti dia mencari gadis yang kemarin, ngomong-ngomong kemana ya dia?"
Naruto "aku juga tidak tahu"
Kiba "cie... cie... ada yang jatuh cinta nie sepertinya"
Naruto hanya berlalu dan meninggalkan taman itu karena yang ia cari tidak ada.
Naruto berjalan menelusuri trotoar jalan dan melewati sebuah masjid tanpa sengaja ia melihat si gadis yang ia cari sedang mengajar ngaji anak-anak kecil di masjid itu, Naruto melamun sejenak melihat kecantikan dan keanggunan gadis itu.
Dalam hati Naruto bergumam "ternyata kecantikannya bukan hanya dari paras wajahnya tapi juga kepribadiannya, inilah orang yang aku cari selama ini"
Hinata yang melihat Naruto berdiri di depan Masjid ia menghampirinya dan mengajaknya masuk masjid untuk ikut mengaji bersama.
Hinata "Assalamu'alaikum"
Naruto "Wa'alaikumsalam" naruto kaget saat mendengar salam dari gadis itu
Hinata "Mari masuk dan ikut mengaji bersama kami"
Naruto "Oh, iya makasih tapi aku harus berwudhu dulu karena aku belum punya wudhu"
Hinata "iya, silahkan berwhudu dahulu"
Setelah berwudhu Naruto masuk kedalam masjid dan mengaji bersama dengan yang lain, selesai mengaji Naruto menghampiri Hinata.
Naruto "aku kesini mencarimu untuk mengembalikan sapu tanganmu yang jatuh kemarin"
Hinata "Oh iya sapu tanganku kemarin jatuh, terima kasih ya telah kamu temukan"
Naruto "iya sama-sama, kenalkan namaku Naruto dan namamu siapa?"
Hinata "namaku putri Hinata"
Naruto "hmm... nama yang indah seindah orangnya"
Hinata "ah biasa aja" sambil tersipu malu dengan pipinya yang memerah
Naruto "bolehkah aku antar kamu pulang?"
Hinata "tidak usah, rumahku dekat kok"
Naruto "ya sudah aku pergi dulu ya, Assalamu'alaikum"
Hinata "Wa'alaikumsalam" sahut Hinata
Naruto berlari pulang. Tidak terasa sudah seminggu berlalu tapi tidak ada satupun yang berhasil mendekati Hinata kecuali Naruto. Naruto tiap hari pergi kemasjid itu dan mengaji bersama Hinata dan para pemuda desa setempat, teman-teman Naruto heran karena beberapa hari ini mereka tidak menemui Naruto.
Kiba "kemana Naruto selama ini??"
Rock lee "aku juga tidak tahu"
Hatake kakashi "pasti ia sedang berusaha mengejar cintanya"
Sai "apa dia berhasil mendekati gadis itu ya??"
Kiba "aku yakin ia berhasil, karena aku tahu ia orang yang pantang menyerah apalagi masalah cinta"
Rock lee "yooo... semangat muda Naruto tak pernah terkalahkan, aku akan terus mencoba menyainginya, karena ia adalah rivalku"
Dalam hati Sai merasa sangat takut jika Naruto berhasil mendapatkan Hinata, karena Sai sebenarny juga mencintai Hinata bahkan sudah sekian lama sebelum teman-temannya melihat Hinata tapi hanya ia sembunyikan.
Dua minggu berlalu, Naruto semakin akrab dengan Hinata dan Naruto pun semakin mencintai Hinata karena perhatian Hinata terhadap Naruto dan kepribadian hinata yang begitu mulia.
Naruto sempat berfikir "ternyata masih ada wanita sholeha dan baik hati di dunia ini, tak seperti wanita pada umumnya di zaman sekarang yang hanya mermolek dan bermain saja"
Sauatu pagi Naruto mengajak Hinata keluar untuk jalan-jalan dengan harapan ia dapat menyatakan cintanya kepada Hinata. di sebuah Taman yang indah mereka duduk berdua di sebuah kursi yang telah tersedia untuk para pengunjung taman.
Naruto "Hi... Hi... Hinata maukah kau menjadi kekasihku, aku sudah lama mengagumi dan mencintaimu dan aku ingin memilikimu" kata-kata Naruto yang terbata-bata dan penuh rasa takut serta malu sambil memegang tangan Hinata
Hinata "hmm.... sebenarnya aku pun menyukaimu sejak pertama kita bertemu dan aku juga ingin memilikimu, aku mau jadi kekasihmu"
Naruto "benarkah yang ku dengar ini??" dengan penuh rasa tak percaya bila cintanya di terima oleh Hinata
Hinata "benar Naruto kun" sambil pipinya yang memerah
Naruto "terima kasih Hinata" sambil memeluk erat tubuh Hinata
Mereka pun memadu kasih bersama di taman yang indah penuh akan bunganya yang warna warni.
Setiap hari mereka berjalan bersama dan mengaji bersama sampai Sai mengetahui itu semua, Sai ingin sekali mereka bubaran. Berbagai cara Sai lakukan untuk menghasut dan mengadu domba mereka berdua.
Sai menemui Hinata dan berkata "Naruto mencitaimu hanyalah omong kosong, itu semua ia lakukan demi taruhan dengan teman-temannya yaitu siapa yang bisa mendapatkan kamu maka ia berhak mendapat kupon ichiraku satu bulan penuh"
Hinata "benarkah itu?"
Sai "ia itu benar, saat it saat kamu di taman dan kami semua ada di taman mereka membuat taruhan itu dan Naruto menyetujuinya, kamu hanyalah taruhan bagi kami"
Hinata menangis dan berlari pulang.
Sai menemui Naruto dan berkata "kamu tidak pantas dengan Hinata, dia itu jelek dan ia hanyalah wanita murahan yang bisa di dapat siapa saja, ia mengaji hanya untuk menutupi keburukannya"
Naruto tadinya tidak percaya akan kata-kata Sai tapi karena hasutan demi hasutan terus menerus menerpa naruto, akhirnya Naruto terhasut juga. esok harinya Naruto menemui Hinata.
Naruto "Dik sepertinya kita...."
Hinata "sepertinya kita apa kak?"
Naruto "ah aku bingung dengan hubungan kita ini"
Hinata "memangnya ada apa dengan hubungan kita kak? apa kakak ingin kita putus, kakak harus tegas"
Naruto "iya aku ingin kita putus"
Dan mereka pun bubaran, sebenarnya dalam hati Naruto ia masih sangat mencintai Hinata tapi entah mengapa semua ini bisa terjadi dengan begitu cepatnya.
Esok harinya Sai menemui Naruto dan bertanya "apa kau telah memutuskannya?"
Naruto "iya sudah, tapi apa benar sih dia wanita yang murahan yang bisa diajak siapa saja?"
Sai "sebelumnya maaf ya, itu semua tidak benar aku bilang gitu karena aku ingin kalian bubaran karena aku juga mencintainya"
Naruto "kenapa kau lakukan itu, kalau kau mencintainya kenapa kita tidak bersaing secara wajar aja tidak secara licik seperti ini"
Sai "karena ia wanita yang sulit untuk ditahklukan, banyak pria menginginkannya tapi ia malah memilih kamu,aku pernah berkata kamu manusia yang paling beruntung bisa mendapatkanya tapi sekarang aku rasa kamu memang manusia yang bodoh karena telah melepas dia" Sai berbicara sambil berlalu pergi
Teman-teman Naruto datang.
Rock lee "traktir aku Naruto karena kamu yang menang mendapatkan kupon ichiraku satu bulan penuh"
Naruto "kupon ichiraku gratis satu bulan penuh??? emangnya ada apa kok aku bisa dapat kupon itu???"
Hatake kakashi "karena kamu menang dalam taruhan, yaitu kamu bisa mendapatkan wanita itu"
Naruto "wanita yang mana?"
Kiba "masak kau lupa? wanita yang di taman waktu itu, namanya kalau g salah putri hinata"
Kiba "aku tahu itu dari Sai, selamat ya jadian g' bilang-bilang, payah kau ini"
Naruto "Taruhan??? aku g' ikut taruhan, ambil saja kupon itu aku tidak mau sesuatu hasil dari taruhan apalagi taruhan seorang gadis yg tidak pantas dipertaruhkan" Naruto berteriak sambil berlari.
Naruto menemui Hinata dan mencoba menjelaskan, tapi apa yang terjadi semua sudah terlambat Hinata tidak mau lagi menjalin kasih dengan Naruto. Ia sekarang hanya menganggap Naruto sebagai kakaknya saja.
Naruto terus merenungi kesalahan-kesalahannya, ia berusaha mencoba meraih hati Hinata tapi semuanya sia-sia Hinata sudah terlanjur sakit akan sikap Naruto dan ia tidak mau lagi merasakan itu. Hinata hanya bisa menganggap Naruto sebagai kakak bukan kekasih lagi.
Naruto yang tidak bisa menerima kenyataan ini, ia merasa akan semakin sakit bila tetap mengenal Hinata, ia mencoba melupakannya tapi bayangannya s'lalu hadir di setiap detik dan waktu Naruto.
Kini Naruto menyendiri lagi dan sangat membenci Sai serta dirinya sendiri, ia sekarang hidup bagaikan sebuah bulu yang mudah di terbangkan angin, ia merasa hidupnya sudah tak berguna lagi.
TAMAT

1 komentar:

  1. Canti luar dalam, pantas saja diperebutkan...
    Kasihan juga Naruto, dia sebenarnya tidak mau ikut taruhan tapi dia yang jadi pemenang.

    BalasHapus